poojetz >> Puji Astuti

perkataan pertama adalah yang keluar dari hati

Model Pembelajaran Probing- prompting


Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan sisap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.  Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk siswa secara acak sehingga setiap siswa mau tidak mau harus berpartisipasi aktif, siswa tidak bisa menghindar dari prses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi suasana tegang, namun demikian bisa dibiasakan. Untuk mengurangi  kondisi tersebut, guru hendaknya serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan, nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban siswa yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran Reciprocal Learning


Weinstein & Meyer (1998) mengemukakan bahwa dalam pembelajaran harus memperhatikan empat hal, yaitu bagaimana siswa belajar, mengingat, berpikir, dan memotivasi diri. Sedangkan Resnik (1999) mengemukan bahwa belajar efektif dengan cara membaca bermakna, merangkum, bertanya, representasi, hipotesis.   Untuk mewujudkan belajar efektif, Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan LKSD-modul, membaca-merangkum.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran Cooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament)


Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamikia kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas. Jika waktunya memungkinkan TGT bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan, atau dalam rangka mengisi waktu sesudah UAS menjelang pembagian raport. Sintaknya adalah sebagai berikut:

Baca lebih lanjut

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran SAVI


MODEL PEMBELAJARAN SAVI

A. Landasan Teori

SAVI singkatan dari Somatic, Auditori, Visual dan Intektual. Teori yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak kanan/kiri; teori otak triune; pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik); teori kecerdasan ganda; pendidikan (holistic) menyeluruh; belajar berdasarkan pengelaman; belajar dengan symbol. Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif dan hidup.

Baca lebih lanjut

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran Bersiklus (cycle learning)


Ramsey (1993) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif secara bersiklus, mulai dari eksplorasi (deskripsi), kemudian eksplanasi (empiric), dan diakhiri dengan aplikasi (aduktif). Eksplorasi berarti menggali pengetahuan prasyarat, eksplorasi berarti mengenalkan konsep baru dan alternative pemecahan, dan aplikasi berarti menggunakan konsep dalam konteks yang berbeda.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinestetic)


Model pebelajaran ini menganggap bahwa pembelajaran akan efektif dengan memperhatikan ketiga hal tersebut di atas, dengan perkataan lain manfaatkanlah potensi siswa yang telah dimilikinya dengan melatih, mengembangkannya. Istilah tersebut sama halnya dengan istilah pada SAVI, dengan somatic ekuivalen dengan kinesthetic.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)


Model pembelajaran ini mirip dengan SAVI dan VAK, bedanya hanyalah pada Repetisi yaitu pengulangan yang bermakna pendalaman, perluasan, pemantapan dengan cara siswa dilatih melalui pemberian tugas atau quis.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualy)


TAI (Team Assisted Individualy)TAI (Team Assisted Individualy)

Terjemahan bebas dari istilah di atas adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karateristirk bahwa (Driver, 1980) tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi. Sintaksi BidaK menurut Slavin (1985) adalah:

  1. buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupak modul,
  2. siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok  secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi,
  3. penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran TPS (Think Pairs Share)


Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks:

1. Guru menyajikan materi klasikal,

2. berikan persoalan  kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs),

3. presentasi kelompok (share),

4. kuis individual,

5. buat  skor perkembangan tiap siswa,

6. umumkan hasil kuis dan berikan reward.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar

Model Pembelajaran TS-TS (Two Stay – Two Stray)


Pembelajaran model ini adalah dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain.

Sintak pembelajaran ini adalah:

1. kerja kelompok,

2. dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap di kelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain,

3. kerja kelompok,

4. kembali ke kelompok asal,

5. kerja kelompok,

6. laporan kelompok.

Februari 24, 2011 Posted by | Model Pembelajaran | | Tinggalkan komentar